Welcome to my blogspot, my dearest guests...
Teman-teman sekalian, dalam kesempatan ini Saya ingin memperkenalkan alat
Resistivitymeter atau yang secara umum dikenal juga dengan nama Geolistrik. Geolistrik adalah suatu metoda
eksplorasi geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan
menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut
adalah, antara lain. tahanan jenis (specific resistivity, conductivity,
dielectrical constant, kemampuan menimbulkan self potential dan medan
induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain.
Meskipun sebagian besar teman yang mampir di Blog ini sudah familiar dengan
alat ini, namun demikian, perkenankanlah saya untuk membahas terlebih dahulu
secara ringkas mengenai apa itu Geolistrik dan bagaimakah cara kerjanya secara
konseptual ??
Gambar Di bawah ini menjelaskan
secara konsep mengenai prinsip kerja metode Geolistrik
Gambar prinsip
kerja metode geolistrik
Gambar di atas menunjukkan prinsip kerja metode geolistrik yaitu arus listrik diinjeksikan melalui elektroda arus/current yang kemudian diukur nilai tegangan listrik yang diinjeksikan tersebut oleh elektroda tegangan yang diukur nilai tegangannya oleh voltmeter. Garis-garis lingkaran pada gambar menunjukkan garis ekuipotensial.
Pendugaan geolistrik dilakukan dengan menghantarkan arus
listrik (beda I) buatan kedalam tanah melalui batang elektroda arus
, kemudian mengukur beda potensial (beda V) pada elektroda lain. Hasil
pencatatan akan dapat mengetahui tahanan jenis bahan yang dilalui oleh arus
listrik dapat diketahui dengan Hukum Ohm yaitu :
I = V/R
Dimana :
R
= tahanan (ohm)
V=
beda potensial listrik (volt)
I
= beda arus listrik (ampere)
Secara umum, satu unit sistem
Geolistrik yang lengkap terdiri dari main unit, elektroda arus dan elektroda
tegangan, kabel, batery dan untuk prosesing hasil digunakan software untuk
melakukan inversi.
Selanjutnya, alat geolistrik atau resistivitymeter ini ada yang versi manual dan otomatis. Trus apa perbedaan antara alat geolistrik manual dengan yang otomatis?. Geolistrik manual operator harus memindahkan secara manual elektroda, baik itu elektroda arus maupun elektroda tegangan/potensial secara bergantian apabila sudah selesai mengukur datum tertentu. Secara teori cara kerja survei metode geolistrik manual yaitu umumnya metode geolistrik yang sering digunakan adalah dengan menggunakan 4 buah elektroda, yaitu 2 buah elektroda arus (AB) dan 2 buah elektroda potensial (MN). Gambar di bawah ini menunjukkan skema survei geolistrik dengan 4 buah elektroda.
Gambar Skema metode survei geolistrik
Kombinasi dari jarak AB/2, jarak MN/2, besarnya arus listrik yang dialirkan
serta tegangan listrik yang terjadi akan didapat suatu harga tahanan jenis semu
(‘Apparent Resistivity’). Disebut tahanan jenis semu karena tahanan jenis yang
terhitung tersebut merupakan gabungan dari banyak lapisan batuan di bawah
permukaan yang dilalui arus listrik.
Bila satu set hasil pengukuran tahanan jenis semu dari jarak AB terpendek
sampai yang terpanjang tersebut digambarkan pada grafik logaritma ganda dengan
jarak AB/2 sebagai sumbu-X dan tahanan jenis semu sebagai sumbu Y, maka akan
didapat suatu bentuk kurva data geolistrik. Dari kurva data tersebut bisa
dihitung dan diduga sifat lapisan batuan di bawah permukaan.
Sedangkan geolistrik otomatis atau biasa disebut dengan geolistrik multicahnnel & multielektroda bekerja dengan menginjeksikan arus listrik ke masing-masing elektroda sesuai dengan urutan penembakan arus ( Sequence) tanpa hasru melakukan pemindahan elektroda arus (AB) dan elektroda potensial (MN). Alat geolistrik multichannel & multielektroda bekerja dengan menginjeksikan arus listrik ke masing-masing elektroda sesuai dengan urutan penembakan arus (sequence), tanpa melakukan pemindahan elektroda secara manual. Hal ini bisa dilakukan karena jumlah elektroda yang banyak (multielktroda) sehingga dimungkinkan melakukan penembakan arus tanpa memindahkan elektroda, baik elektroda arus (AB) maupun elektroda potensial (MN).
Tentunya dengan penjelasan cara geolistrik manual, terbayang bahwa pengambilan data dengan menggunakan metode geolistrik secara manual memakan banyak waktu dikarenakan operator harus memindahkan elektroda berulang kali setiap kali penembakan datum selesai, sedangkan kita tahu bahwa dalam survei geolistrik dipastikan terdapat banyak jumlah titik penembakan (datum). Selain memakan waktu yang lama survei geolistrik manual juga membutuhkan banyak personel untuk memindahkan elektroda sehingga biaya survei menjadi bertambah. Berbeda dengan survei geolistrik dengan menggunakan alat geolistrik multichannel & multielektroda dalam sekali bentangan terdapat banyak elektroda sehingga sehingga kita tidak perlu lagi memindahkan elektroda-elektroda secara manual. Tentunya dengan kelebihan ini maka pengambilan data menjadi lebih cepat dibandingkan dengan survei geolistrik secara manual. Semakin cepat dalam pengambilan data maka dalam waktu yang sama titik pengambilan data bisa lebih banyak dibandingkan dengan alat geolistrik secara manual, tentunya hal ini bisa menghemat dalam biaya survei.
Gambar. Titik-titik datum penembakan pada MAE X612-EM
Seiring dengan berkembangnya teknologi, saat ini alat geolitrik manual sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke versi multicahnnel & multielektroda. Keuntungan lain apabila kita menggunakan alat geolistrik multichannel & multielektroda kita bisa menambah jumlah elektroda hingga ratusan dengan menggunakan 'expansion box'. Semakin banyak jumlah elektroda maka semakin cepat waktu pengambilan data. Salah satu alat geolistrik multichannel & multielektroda yang memiliki kemampuan seperti yang telah disebutkan di atas yaitu alat Resistivity dan IP meter MAE X612 - EM. Alat ini diproduksi oleh pabrikan asal Italia yang memproduksi berbagai macam alat survei geofisika salah satunya yaitu Resistivity dan IP meter MAE X612 - EM. Alat ini dilengkapi dengan layar sentuh 31 cm dengan layar warna yang memudahkan operator dalam mengoperasikan alat ini. Dilengkapi dengan menu-menu yang memudahkan kita untuk mengoperasikan alat ini, juga dilengkapi dengan tabel hasil pengukuran yang memudahkan kita dalam memantau data dan hasil pengukuran bisa langsung ditampilkan hasil pseudosection sehingga operator bisa langsung mengetahui hasil pengukuran secara langsung. Alat ini juga dilengkapi dengan GPS pada main unit sehingga koordinat titik tengah pengukuran bisa diketahui.
Berdasarkan pengalaman yang telah saya lakukan dengan alat MAE X612 - EM yaitu pada survei sumber air tanah dalam di daerah Serang, Banten. Waktu survei sangat cepat bahkan hanya dibutuhkan waktu sekitar 1 jam, dengan rincian 30 menit pembentangan kabel dan 45 menit 15 menit pengukuran dengan menggunakan konfigurasi Dipole-Dipole. Sedangkan untuk metode Wenner -Schlumberger waktu pengukuran sekitar 1 jam. Jumlah personel yang ikut hanya berjumlah 3 orang, hal ini sudah pasti memudahkan dalam koordinasi.
Gambar. survei lapisan tanah dengan MAE X612-EM
Menggunakan 46 Channels Resistivity & IP
Meter merek MAE buatan Italy adalah sebuah pengalaman yang berharga, karena
menambah pengetahuan baru dengan menggunakan Geolistrik berteknologi tinggi
dengan fitur-fitur yang sangat modern sehingga memudahkan pekerjaan.
Dengan kecanggihannya, maka alat ini
tidak saja berguna dari sisi efisiensi waktu, tapi juga bernilai ekonomis
karena jumlah titik survei yang dapat diselesaikan menjadi lebih banyak
ketimbang menggunakan yang manual ataupun yang otomatis tetapi jumlah
salurannya sedikit, dengan jangka waktu yang relatif lebih singkat.
Tidak hanya dapat digunakan untuk keperluan sendiri, teman-teman juga bisa
mengkomersilkannya dengan menyewakan kepada pihak-pihak yang membutuhkan jasa
survei Geolistrik/Resisvity Meter.
PUAS... Adalah satu kata yang Saya yakini muncul dibatin
kita, saat menggunakan 46 Channels Resistivity & IP Meter model X612-EM
merek MAE buatan Italy ini..
Jadi tunggu apa
lagi.., silahkan berkunjung ke PT. Andalan Tunas Mandiri yang berlokasi di
BizPark 2, Ruko Blok R2/1, Cakung Penggilingan Jakarta Timur. No. Telp :
021-2906 2020
Come and Try for the unforgetable experience...
Come
and Try for the unforgetable experience...
Salam
Didi Heryanto
Salam
Gambar 1 set alat Geolistrik MAE X612-EM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar